Mitigasi Bencana

Keterangan Peta Mitigasi Bencana Gunung Berapi di Nagari Panyalaian
Judul Peta
Peta ini menunjukkan tingkat kerawanan bencana gunung berapi di Nagari Panyalaian, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar.
Legenda Peta
• Jalan: Ditampilkan dengan garis hitam tipis, menunjukkan akses transportasi utama.
• Sungai: Ditampilkan dengan garis biru, yang berfungsi sebagai referensi geografis dan potensi jalur aliran lahar.
• Pemukiman: Diwakili oleh area berpola garis, menandakan wilayah tempat tinggal penduduk.
• Tingkat Bahaya: Ditunjukkan dengan tiga tingkatan warna:
1. Merah (Kelas 1 – Bahaya Tinggi): Wilayah ini sangat berisiko terdampak erupsi, aliran piroklastik, atau lahar dingin. Biasanya berada dekat dengan jalur sungai yang menjadi aliran lahar.
2. Oranye (Kelas 2 – Bahaya Sedang): Wilayah dengan risiko menengah, kemungkinan terdampak oleh abu vulkanik atau aliran lahar sekunder.
3. Kuning (Kelas 3 – Bahaya Rendah): Wilayah yang masih memiliki potensi terdampak tetapi lebih rendah dibandingkan dua kelas sebelumnya.
Analisis Mitigasi Bencana
• Zona Bahaya Tinggi (merah): Perlu dilakukan relokasi penduduk jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
• Zona Bahaya Sedang (oranye): Masyarakat perlu waspada terhadap abu vulkanik dan lahar sekunder, serta memiliki jalur evakuasi yang jelas.
• Zona Bahaya Rendah (kuning): Bisa dijadikan tempat pengungsian sementara jika terjadi erupsi besar.
Kesimpulan
• Nagari Panyalaian memiliki wilayah dengan berbagai tingkat kerawanan bencana akibat aktivitas vulkanik.
• Masyarakat di daerah berisiko tinggi harus siap dengan prosedur evakuasi, rute keluar, dan tempat pengungsian yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah dan BNPB.
• Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sangat penting agar mitigasi bencana bisa dilakukan dengan lebih efektif.
Penjelasan
Kabupaten Tanah Datar memiliki risiko yag tinggi untuk bencana Letusan Gunung Api Longsor dan Kebakaran, baik probabilitas maupun dampak yang ditimbulkannya. Salah satu Nagari terdampak erupsi gunung berapi pada kecamatan X Koto adalah Nagari Panyalaian. Daerah ini didominasi oleh pegunungan dengan kondisi tanah yang relatif subur, sehingga banyak penduduk yang hidup dengan bertani. Daerah pertanian ini berdampak langsung kepada letusan gunung api marapi yang sewaktu – waktu dapat mengancam petani dan hasil ladang yang akan gagal panen.
Skenario Gunung Api Merapi jika terjadi letusan, maka akan mengakibatkan aliran larva panas serta material yang cukup banyak beterbangan di udara dengan ketinggian abu vulkanik berkisar 2.000 – 4.000 m dari kawah dan durasi waktu 1 x 10 detik. Perkiraan penduduk terdampak akibat letusan Gunung Merapi adalah 9.122 jiwa dengan penduduk terancam adalah 4.561 jiwa, penduduk mengungsi 456 jiwa, penduduk luka-luka sebanyak 901 jiwa, penduduk meninggal 45 jiwa, dan penduduk pindah 3.002 jiwa. Dari skenario yang telah direncanakan, jalur evakuasi saat terjadi letusan Gunung Merapi adalah dari Jalan Kubu Diateh menuju ke Jalan Negara.